(8 September 1985 – 19 Februari 2010)
Ya Allah, perpisahan menjadi bagian yang selalu tidak kita inginkan tapi pasti ada di mana ada pertemuan di situ pasti akan menemukan perpisahan. Serasa belum yakin kita telah ditinggalkan oleh sahabat kami, kawan kami, Hafid Septian, ST. dalam sebuah kekomaan yang menuju sebuah titik kehidupan.
Tian demikian kami memanggil dia, dalam setiap pergaulan kuliah dan keseharian kami. Hafid Septian menyelesaikan pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 6 Surabaya, kemudian tahun Agustus 2003 bergabung bersama kami menjadi mahasiswa baru jurusan Teknik Elektro ITS. Berangkul dalam menyelesaikan perjalanan dioda dan EW (Electrical Workshop) sebagai candra dimuka kami dalam menjalani kehidupan baru sebagai mahasiswa elektro ITS.
Setiap bertemu Tian, dari wajahnya selebar senyumnya yang selalu terpancarkan ketika berinteraksi dengan kami, entah kapan dan tidak tau jelas kalau dia sedang bersusah, karena wajahnya selalu tersenyum.
Tian yang bersama kami dalam setiap kegiatan di kampus bersama e43 dalam mengarungi kehidupan kampus. Tian yang mengambil bidang studi elektronika.
Setelah lulus dari elektro ITS, dia diterima di PT. Pembangkit Jawa Bali (PJB) sudah bergabung selama 6 bulan lalu beraktivitas di perusahaan tersebut.Walaupun dia junior alias baru di kantornya, dia sudah diajak untuk ikut dalam perjalanan dinas untuk mengikuti sebuah perlombaan.
Namun, pagi hari di tanggal 18 Februari 2010 kami mendapat kabar saudara kami tersebut berda di UGD Dr. Soetomo dalam keadaan koma. Dengan kronologi kejadian ketika perjalanan pulang ke Surabaya dari Jakarta bersama rombongan teman kantornya, pukul 04.00 subuh hari untuk menghindari sebuah truk, mobil berbentuk elf tersebut akhirnya tak kuasa menahan laju kendaraan, dan bagian belakang mobil menabrak pohon. Di bagian belakang itulah teman kami, Hafid Septian duduk. Dan naas dia mengalami luka parah di kepala, sedang rombongan lainnya tidak mengalami luka.
Dia akhirnya dibawa ke puskesmas di Tuban, kemudian dirujuk ke RS Tuban ternyata sudah tidak mampu ditangani, akhirnya dibawa ke RS dr. Sutomo Surabaya. Sudah dalam keadaan koma, sedang mempersiapkan operasi otak dimana kepala bagian paling parah, kami sempat menjenguk dia dengan beberapa teman kami.
Di ranjang UGD rumah sakit itu, terlihat sahabat kami dengan kondisi koma, dengan denyut nafas yang sudah dibantu oleh oksigen, sedang menunggu proses operasi pada bagian otak dan syarafnya yang paling parah akibat kecelakaan tersebut. Hanya doa yang selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk dia segera disadarkan dan disembuhkan.
Namun ajal tak bisa dicegah, ternyata selesai dioperasi hari kamis dan jumatnya, sudah tidak mampu lagi menghadapi kehidupan, Hafid Septian menghembuskan nafas terakhirnya hari Jumat, 19 Januari 2010 di Rumah Sakit dr. Soetomo sekitar pukul 17.00.
Kami, e43 serasa baru saja kehilangan mendalam atas kepergian sahabat kami Alm. Leny karena kecelakaan, kemudian sahabat kami yang lain Alm. Rommy meninggal karena sakit yang dideritanya. Kesedihan kami yang beberapa saat lalu ditinggal oleh mereka, dan ternyata masih ada kawan kami yang mendahului kami menuju kehidupan barunya.
Selamat Jalan Hafid Septian, kamu yang pernah menjadi bagian dari kami, kamu yang telah pernah menghiasi kehidupan kami dengan warnamu, kami yang selalu merindukan kehadiran akan keutuhan kawan-kawan kami., kami yang takkan pernah melupakanmu. Senyummu akan selalu terngiang di sanubari kami.
Kami hanya mampu berdoa kawan di setiap sujud kami, semoga di kehidupanmu yang baru mendapat tempat yang layak. InsyaAllah khusnul khotimah, amin.